Sunday, November 23, 2008

Chapter 3

Jakarta, 15 April 2004

Menatapnya membuat aku penuh nafsu,
Ingin aku segera merangkulnya,mengekangnya...
Tak membiarkannya pergi,
Tak sedetikpun, lepas dari nafsuku...

Menatapnya juga mengiris hatiku,
Pecuti jiwaku,
Merobek nuraniku...

Aku tak tahu apa yang terjadi
Aku kehilangan kata-kata,
namun aku sadar
Sebuah mimpi yang tak akan terwujud
Sekali lagi menghampiriku..

Aku menulis ini untuk mencurahkan padamu,
Aku ingin menjadi awam,
Tak perlu merasa begitu bernafsu untuknya,
Tak perlu meratapi diri sendiri...

Aku membutuhkamu pelitaku,
Yakinkan aku, ada sesuatu disana, meskipun jauh, dah entah kapan pun,
akan ada,
sesuatu yang aku mau...
membuat ku tersenyum..


Jakarta,30 Maret 2004

Ketika emosi itu tiba-tiba datang,
aku merelakannya,
Dia menjajah pikiranku,mengendalikanku,
Membuatku seperti ranting yang terbang,
Lupa bahwa akarku sangat mencintaiku.

Saat aku merasakan betapa munafiknya aku,
Betapa besar nafsuku mewujudkan ilusiku,
Aku hancur, aku hanyut,
Membiarkan pelindungku pergi...

Aku tidak munafik...
Aku ingin itu, ingin sekali kumiliki, ingin sekali..
Aku tak perduli lagi,
Meski busuk dan hina,
tetap kukorbankan diriku...

Argh!!!!
Kepada siapa aku bisa berteriak?
Aku mohon, pergilah dari jiwaku, pergi jauh!!
Jangan kurungi aku lagi, tolong pergi...

Ingin aku terbang,
Berbaring, dan bersandar,
Di pelukmu, di relug belaianmu,
Aku lelah,
Dan ini terlalu berat,
Tahukah kamu, aku kesepian,
dan sangat menyakitkan...

Saat katub mataku tak kuasa menahan lelahnya,
aku berharap mampu tuk melepasnya...
Aku berharap aku sadar akan emosi itu...
Aku ingin ilusi itu, oh, ingin sekali, meskipun salah....
meskipun sampai detik ini,
Aku belum bisa memilikinya...

ilusi itu kuat sekali,
Mengunciku,
Aku lelah, aku ingin tidur
Biarkan aku tidur,
Di dalam periduan ini,dan bangun...
Berharap dengan sesuatu kepastian...




Jakarta, 26 Febuary 2003,

Saat aku ingin sekali mencarinya,
Saat aku hanya terpaku untuknya,
Ketika seluruh nafasku hanya untuknya,
Lupa aku akan kekuatanku,
dan Ingin aku dirangkulnya...

Saat harapan tidak akan berbagi kesempatan lagi,
Saat ku sadari dia pasti pergi,
dan saat aku merasakannya,
Ada satu titik yang tidak akan pergi,
dan titik itu menopangku,
Menahanku,
Dan memberikan dirinya padaku...







No comments: